[PRESS RELEASE] Kuliah Tamu Pemasaran Kreatif: Strategi Kepemimpinan Melalui Inovasi Disruptif

Kuliah tamu program pascasarjana ITS kembali terlaksana, kali ini membahas inovasi disruptif

Pada Jumat, 4 Oktober 2024, Program MMT in Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk โ€œDisruptive Technologies: How to Lead Through Innovationโ€. Acara yang diadakan secara virtual ini menghadirkan Benedict Sulaiman, S.Kom., MM., CFPยฎ, MCSE, Vice President Information Technology RS Premier & Columbia Asia Hospitals sekaligus anggota iCIO Community, sebagai pembicara utama. Kuliah tamu ini dihadiri oleh 19 mahasiswa pascasarjana yang tengah mengambil mata kuliah Pemasaran Kreatif.

Dalam pemaparannya, Benedict Sulaiman menegaskan pentingnya memahami bahwa perubahan dan inovasi merupakan elemen yang tidak terhindarkan dalam skala individu maupun organisasi. Ia menekankan bahwa perubahan ini dapat dipicu oleh dua faktor utama: internal dan eksternal, yang keduanya bisa menjadi katalis yang sangat baik dalam mendorong perkembangan.

Benedict Sulaiman menekankan bahwa inovasi disruptif adalah fondasi penting untuk menghadapi lanskap industri yang terus berkembang. Ia menyebut inovasi ini sebagai “kekuatan transformasi” yang mampu mendefinisikan ulang persaingan pasar dan evolusi industri.

Faktor internal mencakup elemen-elemen seperti kebutuhan untuk terus meningkatkan efisiensi, pengembangan kemampuan dan keterampilan, serta penerapan teknologi baru di dalam perusahaan. Di sisi lain, faktor eksternal juga bisa berupa perubahan tren pasar, kemajuan teknologi, kebijakan pemerintah, atau bahkan perubahan perilaku konsumen. Kombinasi dari kedua faktor ini seringkali memaksa individu maupun perusahaan untuk terus menyesuaikan diri agar tetap relevan di lingkungan yang dinamis.

Benedict Sulaiman juga membahas peran inovasi disruptif sebagai pendorong transformasi bisnis di era modern. Ia menegaskan bahwa inovasi disruptif adalah konsep yang tidak hanya relevan tetapi juga krusial dalam menghadapi lanskap industri yang terus berubah. Dengan mengenali dan memanfaatkan potensi inovasi disruptif, perusahaan dapat menciptakan strategi proaktif untuk beradaptasi, berinovasi, dan memanfaatkan peluang yang muncul.

“Inovasi disruptif adalah kekuatan transformasi yang mendefinisikan ulang cara kita memandang persaingan pasar dan evolusi industri,” ungkap Pak Benedict. Ia juga menambahkan bahwa prinsip-prinsip inovasi disruptif dapat menjadi dasar pertumbuhan yang berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang.

Untuk memastikan inovasi berkelanjutan, Pak Benedict menekankan pentingnya perusahaan membangun model bisnis yang fleksibel dan memahami kebutuhan pasar serta pelanggan. Perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi, di mana tim dapat bereksperimen dengan ide-ide baru tanpa rasa takut akan kegagalan. Lingkungan seperti ini tidak hanya mendorong kreativitas tetapi juga memastikan bahwa perusahaan selalu siap menghadapi tantangan di masa depan.

Selain itu, Pak Benedict Sulaiman juga menggarisbawahi pentingnya berfokus pada pengalaman pengguna dan nilai pelanggan. Dengan memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam, perusahaan dapat mengembangkan solusi yang lebih relevan dan bernilai. “Pengalaman pelanggan yang baik adalah kunci keberhasilan bisnis di era digital saat ini,” tambahnya.

Namun, perubahan tidak selalu diterima dengan mudah. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi dan mengelola resistensi terhadap perubahan dengan pendekatan bertahap. Dimulai dari proyek kecil, perusahaan dapat membangun momentum sebelum menerapkan inovasi dalam skala yang lebih besar.

Dalam menghadapi dinamika pasar, kolaborasi strategis dengan mitra eksternal menjadi elemen penting. Pak Benedict menggarisbawahi bahwa kemitraan dengan startup, institusi akademik, atau bisnis lain dapat memperluas akses ke teknologi terkini dan wawasan baru.

“Kolaborasi bukan hanya tentang berbagi sumber daya, tetapi juga tentang berbagi visi dan tujuan bersama,” ujar Pak Benedict. Ia mencontohkan bagaimana kolaborasi lintas sektor telah menghasilkan solusi inovatif, terutama di bidang teknologi dan layanan kesehatan. Dengan menjalin kolaborasi dengan pihak eksternal, perusahaan dapat memperluas akses ke pengetahuan baru, teknologi mutakhir, dan peluang pasar yang lebih besar.

Sebagai penutup, Benedict Sulaiman menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas. Dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan dan analitik data, perusahaan dapat tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Kuliah tamu ini memberikan wawasan berharga kepada para peserta tentang pentingnya inovasi disruptif, kolaborasi strategis, dan adaptasi teknologi dalam mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *