·

Gunakan 5 Framework Prompt Ini Untuk ChatGPT AI yang Lebih Optimal

Untuk mengoptimalkan hasil ChatGPT AI, Anda bisa menggunakan 5 framework ChatGPT ini.

Meskipun kemampuan ChatGPT AI luar biasa, penting untuk kamu memberikan instruksi yang tepat dan jelas, instruksi tersebut disebut prompt AI. Tujuan dari prompt AI ini agar output yang diberikan oleh ChatGPT lebih relevan dan tepat sasaran.

Framework prompt ChatGPT AI memegang peranan penting dalam kasus ini. Guna merealisasikan prompt yang efektif tersebut, kamu perlu memahami beberapa rumus yang disebut framework prompt ChatGPT.

Dalam bidang bisnis, pemasaran, atau bahkan penelitian, framework prompt ini menjadi strategi penting untuk meraih hasil yang maksimal dari teknologi generative AI seperti ChatGPT.

Untuk mengetahui apa saja framework prompt ChatGPT AI yang bisa kamu manfaatkan, simak selengkapnya artikel ini agar kamu bisa memahami cara memberikan instruksi yang lebih efektif kepada AI.

Apa itu Framework Prompt ChatGPT AI?

Framework prompt ChatGPT adalah kerangka kerja yang dirancang untuk mengarahkan respons model AI ini secara lebih spesifik dan terstruktur. Dengan menggunakan framework prompt, kamu dapat memberikan instruksi yang jelas dan terfokus sehingga membantu ChatGPT AI memahami konteks, tujuan, serta format jawaban yang diinginkan.ย 

Penting untuk memperhatikan kerangka yang terstruktur guna menghasilkan output yang lebih optimal, relevan, dan sesuai dengan maksudmu. Tanpa prompt yang terarah, respons yang dihasilkan oleh AI bisa menjadi terlalu umum atau kurang terfokus. Oleh karena itu, penyusunan framework prompt yang jelas menentukan hasil yang lebih akurat.

5 Framework Prompt ChatGPT

Jika kamu mengkaji lanskap teori ChatGPT AI secara luas, sebenarnya terdapat banyak rumus/framework prompt dengan berbagai macam versi. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena semua framework yang ada bersifat objektif dan tidak ada benar dan salahnya. Kecocokan framework tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu.

Berikut adalah 5 framework prompt AI yang dapat digunakan untuk mengarahkan ChatGPT:

  • R-I-S-E (Role, Input, Steps, Expectation)
  • R-O-S-E-S (Role, Objective, Scenario, Expected Solution, Steps)
  • C-A-R-E (Context, Action, Result, Example)
  • E-R-A (Expectation, Role, Action)
  • A-P-E (Action-Purpose-Expectation)

Dari kelima framework tersebut, masing-masing memiliki cara tersendiri dalam mengarahkan ChatGPT AI untuk menghasilkan respons yang lebih tepat sesuai kebutuhanmu. Berikut uraiannya:

Ini 5 framework chatgpt AI untuk respons ChatGPT yang lebih optimal
5 rekomendasi framework ChatGPT AI untuk hasil yang lebih optimal!

1. R-I-S-E (Role, Input, Steps, Expectation)

  • Role (Peran)
Baca juga  Sertifikasi Gelar Bertaraf Internasional: Mengapa Ini Penting dalam Dunia Profesi?

Tentukan peran atau karakter yang akan dimainkan oleh ChatGPT. Apakah kamu ingin ChatGPT menjadi seorang guru, konsultan bisnis, atau analis data. Dengan menentukan peran ini akan membantu model merespons sesuai dengan perspektif yang diharapkan.

Contoh prompt AI: “Bertindaklah sebagai seorang ahli strategi pemasaran digital…

  • Input (Masukan)

Pada tahap ini, kamu memasukkan informasi atau data yang relevan yang perlu diketahui oleh ChatGPT untuk memberikan respons yang akurat. Masukan tersebut bisa berupa detail tentang masalah, konteks, atau topik yang akan dibahas.

Contoh prompt AI: “…berdasarkan tren media sosial saat ini dan peningkatan penggunaan platform media sosial seperti TikTok...”

  • Steps (Langkah-langkah)

Selanjutnya kamu menginstruksikan langkah-langkah yang harus diambil oleh ChatGPT untuk menghasilkan jawaban. Seperti contohnya panduan spesifik tentang bagaimana ChatGPT harus memproses informasi atau bagaimana struktur respons yang diinginkan.

Contoh prompt AI: “…analisislah langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan engagement di TikTok…

  • Expectation (Ekspektasi)

Langkah terakhir yaitu jelaskan hasil dari jawaban yang kamu harapkan. Kamu dapat menentukan tingkat detail, format, atau gaya penyampaian dari tanggapan ChatGPT.

Contoh prompt AI: “...dan berikan rekomendasi dalam bentuk poin-poin singkat yang mudah dipahami oleh tim pemasaran.

2. R-O-S-E-S (Role, Objective, Scenario, Expected Solution, Steps)

  • Role (Peran)

Tentukan peran yang ingin kamu berikan kepada ChatGPT. Misalnya, kamu dapat meminta ChatGPT AI untuk berperan sebagai ahli di bidang tertentu, seperti konsultan, dosen, programmer, atau penulis. Menentukan peran ini membantu ChatGPT merespons dengan perspektif yang sesuai.

Contoh prompt AI: “Bertindaklah sebagai seorang konsultan bisnis yang berpengalaman...”

  • Objective (Tujuan)

Jelaskan tujuan dari pertanyaan atau masalah yang ingin diselesaikan. Semakin jelas tujuan yang kamu berikan, semakin terarah pula respon ChatGPT AI. Misalnya, apakah kamu ingin penjelasan, analisis, atau solusi untuk suatu masalah?

Contoh prompt AI: “...Bantu saya untuk meningkatkan penjualan produk terbaru saya dalam tiga bulan ke depan...”

  • Scenario (Skenario)

Berikan konteks atau latar belakang dari permasalahan yang ingin diselesaikan. Dengan skenario yang jelas, ChatGPT AI dapat memahami situasi secara lebih baik dan memberikan jawaban yang lebih relevan.

Baca juga  Perbedaan Outsourcing vs Insourcing, Ini Jawabannya!

Contoh prompt AI: “...Saya baru saja meluncurkan sebuah produk kesehatan online, tetapi penjualannya masih rendah. Target pasar saya adalah wanita usia 25-45 tahun yang peduli pada kesehatan...”

  • Expected Solution (Solusi yang Diharapkan)

Jelaskan hasil atau solusi yang diharapkan dari respon ChatGPT. Apakah kamu mencari solusi inovatif, analisis mendalam, atau rekomendasi praktis.

Contoh prompt AI: “…Saya mengharapkan solusi yang mencakup strategi pemasaran online dan media sosial untuk menjangkau target audiens secara lebih efektif…

  • Steps (Langkah-langkah)

Berikan petunjuk mengenai langkah-langkah atau struktur yang diharapkan dalam jawaban ChatGPT AI. Misalnya, apakah kamu ingin jawaban yang disajikan secara bertahap, poin-poin utama, atau urutan kronologis.

Contoh prompt AI: “…Sajikan jawabanmu dalam bentuk langkah-langkah yang mudah diikuti, mulai dari riset pasar hingga eksekusi kampanye pemasaran.”

3. C-A-R-E (Context, Action, Result, Example)

  • Context (Konteks)

Dalam tahap pertama ini, konteks memberikan latar belakang atau informasi dasar yang relevan dengan masalah atau pertanyaan. Dengan ini, dapat membantu ChatGPT memahami situasimu secara keseluruhan.

Contoh prompt AI: “Saya seorang pemilik bisnis kecil yang baru memulai usaha dalam bidang kuliner online. Saya kesulitan untuk menarik pelanggan di bulan pertama launching...”

  • Action (Tindakan)

Bagian ini menjelaskan tindakan atau langkah apa yang diinginkan dari ChatGPT, seperti memberikan saran, strategi, atau solusi tertentu.

Contoh prompt AI: “…Beri saya beberapa strategi pemasaran digital yang efektif untuk menarik pelanggan baru dan meningkatkan penjualan online...”

  • Result (Hasil)

Hasil spesifik apa yang kamu harapkan dari jawaban ChatGPT AI. Kamu dapat menentukan hasil yang diinginkan, seperti peningkatan penjualan, pemahaman yang lebih baik, atau solusi yang praktis.

Contoh prompt AI: “...Saya mengharapkan strategi yang dapat meningkatkan penjualan hingga 20% dalam dua bulan pertama...”

  • Example (Contoh)

Bagian ini meminta ChatGPT AI untuk memberikan contoh konkret atau ilustrasi yang memperjelas jawabannya. Contoh membantu memperjelas bagaimana suatu konsep dapat diterapkan dalam konteks nyata.

Contoh prompt AI: “…Berikan contoh kampanye pemasaran digital yang sukses yang bisa saya gunakan sebagai inspirasi.”

4. E-R-A (Expectation, Role, Action)

  • Expectation (Ekspektasi)

Bagian ini berfungsi untuk menjelaskan hasil atau jawaban yang diharapkan dari ChatGPT. Kamu bisa menjelaskan detail yang kamu harapkan dalam tanggapan, seperti gaya penulisan, kedalaman informasi, atau format tertentu.

Baca juga  Apa itu Chatbot: Definisi, Cara Kerja & Contohnya

Contoh prompt AI: “Saya ingin mendapatkan jawaban yang detail mengenai strategi pemasaran digital untuk usaha kuliner saya, termasuk langkah-langkah yang mudah diterapkan…

  • Role (Peran)

Dalam tahap ini kamu diminta untuk mendefinisikan siapa atau apa yang harus diadopsi oleh ChatGPT selama proses percakapan. Misalnya, kamu dapat meminta ChatGPT untuk berperan sebagai ahli di bidang tertentu, seperti konsultan, dosen, programmer, atau penulis. Hal ini dapat membantu ChatGPT AI memahami sudut pandang yang lebih spesifik saat merespons.

Contoh prompt AI: “…Bertindaklah sebagai seorang konsultan pemasaran digital yang berpengalaman untuk bisnis kecil...”

  • Action (Tindakan)

Tahap ini adalah instruksi spesifik yang kamu berikan kepada ChatGPT, seperti menjelaskan, memberi saran, atau membuat daftar langkah. Bagian ini membantu memperjelas apa yang ingin kamu dapatkan dari percakapan.

Contoh prompt AI: “…Sarankan tiga strategi pemasaran digital yang dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan secara signifikan dalam tiga bulan ke depan.”

5. A-P-E (Action-Purpose-Expectation)

  • Action (Tindakan)

Tahap ini menjelaskan tindakan spesifik yang ingin kamu minta dari ChatGPT. Action merupakan instruksi langsung yang memberitahu ChatGPT apa yang harus dilakukan atau diberikan, seperti memberi informasi, menyusun daftar, atau memberikan panduan.

Contoh prompt AI: “Buatlah daftar lima langkah efektif untuk meningkatkan penjualan online…

  • Purpose (Tujuan)

Purpose menjelaskan alasan di balik tindakan yang diminta, yakni apa tujuan dari prompt yang kamu buat. Dengan memberi tahu tujuan, ChatGPT akan lebih paham konteks dan bisa menyesuaikan jawabannya agar lebih relevan.

Contoh prompt AI: “…Tujuannya adalah membantu usaha kecil menengah yang baru memulai bisnis online dan ingin meningkatkan penjualan dengan strategi digital...”

  • Expectation (Ekspektasi)

Tahap ini menggambarkan hasil akhir yang kamu harapkan dari ChatGPT. Ekspektasi bisa mencakup format jawaban, detail yang diperlukan, atau cara penyampaian informasi. 

Contoh prompt AI: “…Saya mengharapkan jawaban yang rinci dan mudah dipahami oleh pengusaha baru tanpa latar belakang pemasaran digital.”

Sebagai kesimpulan, ChatGPT adalah alat yang sangat bermanfaat jika kamu mampu memberikannya arahan atau instruksi yang tepat. Menggunakan framework prompt di atas dapat membantumu menyusun instruksi yang lebih jelas, spesifik, dan terarah, sehingga menghasilkan tanggapan yang lebih relevan dan sesuai kebutuhanmu. 

Setiap framework menawarkan pendekatan yang berbeda, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan mempraktikkan dan mengeksplorasi framework yang paling sesuai, kamu akan lebih optimal dalam memanfaatkan potensi ChatGPT untuk berbagai keperluanmu.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *