Open House CPM Asia: Grow and Sustain your Brand in the Asia Market

Grow and Sustain your Brand in the Asia Market
Grow and Sustain your Brand in the Asia Market

“Grow and sustain” adalah dua konsep yang sering digunakan dalam strategi bisnis. Ini merujuk pada dua tahap penting dalam siklus hidup bisnis, yaitu pertumbuhan (grow) dan pemeliharaan (sustain) bisnis tersebut.

Tahap pertumbuhan (grow) adalah saat saat bisnis fokus pada meningkatkan pendapatan, pangsa pasar, dan eksposurnya. 

Di sini, perusahaan biasanya mencari peluang untuk memperluas operasinya, mengembangkan produk atau layanan baru, mengejar pangsa pasar yang lebih besar, dan mungkin juga masuk ke pasar baru. 

Setelah mencapai pertumbuhan yang signifikan, perusahaan harus berfokus pada pemeliharaan (sustaiin). Ini berarti menjaga keberlanjutan bisnis, menjaga pelanggan yang sudah ada, mempertahankan kualitas produk atau layanan, dan memastikan operasi berjalan lancar. 

Maka dari itu untuk meningkatkan pertumubuhan (grow) dan pemeliharaan (sustain) perusahaan kamu, bersama dengan MarkPlus Institute kita akan membahas brand wars, battle plan dan beberapa strategi yang relevan dengan konsep ini.

Apa itu brand wars?

Brand wars adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan persaingan sengit antara merek atau brand yang berusaha untuk mendominasi pasar atau segmen tertentu dalam industri tertentu.

Ini seringkali melibatkan upaya dari beberapa merek untuk menarik perhatian konsumen, mengambil pangsa pasar dari pesaing, dan menciptakan kesetiaan pelanggan yang kuat.

Brand wars dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

  1. Perbandingan langsung: Beberapa merek secara terbuka membandingkan produk atau layanan mereka dengan pesaing, seringkali dalam iklan atau kampanye pemasaran. Ini dapat menciptakan persaingan yang lebih intens dan memungkinkan konsumen untuk membuat keputusan berdasarkan perbandingan langsung.
  1. Penawaran khusus: Merek dapat menawarkan diskon, promosi, atau insentif khusus untuk menarik pelanggan dari pesaing mereka.
  1. Inovasi produk: Persaingan dapat mendorong inovasi produk yang cepat, dengan setiap merek mencoba untuk menghasilkan produk atau layanan yang lebih baik atau lebih unggul daripada pesaingnya.
  1. Kampanye iklan yang kreatif: Merek dapat mencoba untuk menonjol dengan kampanye iklan yang kreatif atau kontroversial untuk menarik perhatian konsumen.
  1. Kesetiaan pelanggan: Brand wars juga dapat melibatkan upaya merek untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menciptakan kesetiaan pelanggan yang kuat.

Contoh brand wars terkenal termasuk persaingan antara Coca-Cola dan Pepsi, McDonald’s dan Burger King, Apple dan Samsung, serta banyak lagi.

Salah satu studi kasus brand wars di Indonesia adalah persaingan antara Gojek dan Grab di sektor layanan ride-sharing dan pengiriman makanan. Ini adalah persaingan yang sengit antara dua merek besar dalam industri teknologi dan transportasi. 

Brand wars sering kali menguntungkan konsumen karena meningkatkan pilihan produk dan layanan, serta dapat menghasilkan inovasi yang lebih baik. 

Namun, persaingan yang terlalu sengit juga dapat menjadi kontraproduktif dan merugikan industri secara keseluruhan jika tidak diatur dengan baik.

Battle Plan: Ketahui Posisi Brand Kamu

Empat battle plan strategy yang dapat digunakan dalam bisnis, bersama dengan contohnya, adalah sebagai berikut:

  1. Defensive Strategy (Strategi Pertahanan):
  • Defensive strategy adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk melindungi pangsa pasar mereka dari serangan pesaing atau untuk mempertahankan posisi mereka di pasar.
  1. Offensive Strategy (Strategi Penyerangan):
  • Offensive strategy adalah strategi yang digunakan untuk menyerang pesaing dengan tujuan merebut pangsa pasar mereka atau mengambil keuntungan dari kelemahan mereka.
  1. Flanking Strategy (Strategi Melalui Sisi):
  • Deskripsi: Ini adalah strategi di mana perusahaan menghindari persaingan langsung dengan pesaing utama mereka dan fokus pada segmen pasar yang tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing.
  1. Guerilla Strategy (Strategi Gerilya):
  • Deskripsi: Ini adalah strategi di mana perusahaan menggunakan taktik yang tidak konvensional dan kreatif untuk mendapatkan keuntungan dalam persaingan, seringkali dengan sumber daya yang terbatas.

Setiap strategi ini memiliki keuntungan dan risikonya sendiri. Pemilihan strategi yang tepat harus didasarkan pada situasi pasar, sumber daya yang tersedia, dan tujuan bisnis perusahaan. 

Dalam berbagai situasi, perusahaan mungkin juga perlu menggabungkan elemen dari berbagai strategi ini untuk mencapai hasil yang diinginkan\

Apa saja tantangan brand untuk bertahan?

Mempertahankan keberlangsungan merek (brand) dalam lingkungan bisnis yang kompetitif adalah sebuah tantangan yang serius. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi merek dalam upaya mereka untuk bertahan:

  1. Persaingan yang Sengit: Persaingan di pasar dapat sangat sengit, dengan banyak pesaing yang berusaha untuk merebut pangsa pasar yang sama. Merek harus terus meningkatkan produk, layanan, dan strategi pemasaran mereka untuk tetap relevan.
  1. Perubahan Preferensi Konsumen: Preferensi konsumen dapat berubah seiring waktu. Merek harus selalu berupaya untuk memahami perubahan ini dan menyesuaikan produk dan strategi mereka sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
  1. Inovasi Pesaing: Pesaing dapat memperkenalkan produk atau layanan baru yang lebih baik atau lebih inovatif. Merek harus tetap berinovasi untuk menjaga daya saing mereka.
  1. Krisis atau Perubahan Lingkungan: Krisis ekonomi, perubahan regulasi, atau peristiwa lingkungan lainnya dapat memengaruhi bisnis dan merek. Merek harus memiliki rencana darurat dan kemampuan adaptasi untuk mengatasi perubahan ini.
  1. Teknologi dan Digitalisasi: Perkembangan teknologi dan digitalisasi telah mengubah cara bisnis beroperasi dan berkomunikasi dengan pelanggan. Merek harus memahami dan mengadopsi teknologi ini untuk tetap relevan.
  1. Mengelola Reputasi dan Citra: Mempertahankan reputasi yang baik dan citra merek adalah kunci untuk bertahan. Merek harus berhati-hati dalam mengatasi masalah PR dan krisis yang dapat merusak reputasi mereka.
  1. Perubahan dalam Pola Konsumsi: Perubahan dalam cara konsumen membeli produk atau layanan, seperti peningkatan e-commerce, dapat memengaruhi strategi penjualan dan distribusi merek.
  1. Ketidakpastian Ekonomi: Fluktuasi ekonomi dapat memengaruhi daya beli konsumen dan keputusan pembelian mereka. Merek harus dapat mengelola ketidakpastian ini dengan bijak.
  1. Kepuasan dan Kesetiaan Pelanggan: Mempertahankan kepuasan pelanggan dan kesetiaan adalah penting. Pelanggan yang puas lebih mungkin untuk tetap berbelanja dan merekomendasikan merek kepada orang lain.
  1. Globalisasi dan Ekspansi Internasional: Ketika merek memutuskan untuk beroperasi di pasar internasional, mereka menghadapi tantangan baru, termasuk perbedaan budaya, hukum, dan persaingan yang berbeda.

Untuk mengatasi tantangan ini, merek harus terus beradaptasi, berinovasi, mendengarkan pelanggan, dan memiliki strategi yang kuat untuk mempertahankan posisi mereka di pasar. 

Selain itu, transparansi, integritas, dan komunikasi yang baik dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya juga menjadi kunci dalam mempertahankan merek yang kuat.

Brand Guideline

Brand guideline, juga dikenal sebagai panduan merek atau brand style guide, adalah dokumen yang merinci dan menjelaskan elemen-elemen penting dalam identitas merek sebuah perusahaan. 

Tujuan utama dari brand guideline adalah memastikan konsistensi dalam cara merek tersebut digunakan dan dipersepsikan oleh publik.

Dokumen ini berfungsi sebagai panduan referensi untuk anggota tim internal dan eksternal dalam memahami, menerapkan, dan mematuhi identitas merek yang telah ditentukan. 

Kesimpulan

“Grow and sustain” adalah dua konsep penting dalam strategi bisnis. 

Pertumbuhan (grow) melibatkan peningkatan pendapatan, pangsa pasar, dan eksposur bisnis, sementara pemeliharaan (sustain) berfokus pada menjaga keberlanjutan bisnis, pelanggan, kualitas produk, dan operasi yang lancar. 

Brand wars adalah persaingan sengit antara merek dalam upaya mendominasi pasar. 

Ini melibatkan perbandingan langsung, penawaran khusus, inovasi produk, kampanye iklan kreatif, dan kesetiaan pelanggan. 

Beberapa strategi perang merek termasuk strategi pertahanan, penyerangan, melalui sisi, dan gerilya.

Merek menghadapi tantangan dalam mempertahankan keberlangsungan, seperti persaingan sengit, perubahan preferensi konsumen, inovasi pesaing, krisis, digitalisasi, mengelola reputasi, dan lainnya.

Brand guideline adalah dokumen yang merinci identitas merek dan memastikan konsistensi dalam penggunaannya.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *