Langkah dalam Proses Penjualan

Selling process atau proses penjualan adalah tahapan yang harus dilalui oleh seorang penjual ketika akan menawarkan suatu produk atau jasa kepada prospek atau pelanggan. Dalam artikel kali ini, kita akan sama-sama belajar mengenai proses-proses tersebut. Dalam penjualan yang dilakukan dalam bisnis, terdapat enam proses yang biasa dilalui yakni prospecting, approaching, probing, presenting, handling objection, dan closing. Yuk, kita kupas satu persatu!
Prospecting
Tahapan pertama dari sebuah proses penjualan adalah prospecting. Terdapat dua jenis teknikรโย prospecting,รโย yakniรโย referral prospectingรโย danรโย non-referral prospecting. Referral prospectingรโย merupakan teknik mendapatkan calon pelanggan dari referensi seseorang, misalnya pelanggan yang merasa puas dengan produk perusahaan. Seseorang yang telah mendapatkan referensi (dari pelanggan yang puas) tentang produk Anda adalah jenis prospek yang paling mudah untuk menjadi pelanggan Anda. Sementara itu,รโย non-referral prospectingรโย merupakan teknik dalam mendapatkan calon pelanggan dari sumber lain selain dari referensi pelanggan yang puas dengan produk perusahaan. Beberapa contoh dariรโย non-referral prospectingรโย adalahรโย the itch cycle, orphan adoption, your local newspaper, claim-staking,รโย danรโย swap meet.
Approaching
Approachingรโย merupakan proses penjualan dengan mendatangi prospek atau pelanggan yang telah diidentifikasi sebelumnya dalam tahapรโย prospecting. Tahapan pertama yang dilakukan dalam prosesรโย approachingรโย adalahรโย introductionรโย atau bagaimana cara memperkenalkan diri Anda. Yang dapat Anda lakukan adalah tersenyum tulus, berpakaian secara professional, berjabat tangan sambal menyebutkan nama, dan bertukarรโย business cards.
Selanjutnya, memasuki tahapรโย warm-upรโย dimana seorangรโย salespersonรโย berusaha untuk membangun hubungan personal dengan pelanggan.รโย Salespersonรโย dapat mencoba menemukan persamaan-persamaan dengan diri prospek terkait: nilai, sesuatu yang tidak disenangi dan yang disenangi.
Selain itu, coba bangun hubungan yang terbuka dan profesional antara dirinya dengan pembeli, ciptakan suasana yang relaks, dan bangun pondasi untuk hubungan yang lebih jauh. Setelah itu, masuk pada tahapรโย stating the purposeรโย dimanaรโย salespersonรโย menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya. Ini merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh seorangรโย salesperson,bagaimana supaya pelanggan tidak menaruh curiga terhadap kedatangan kita dan mau menerima kedatangan kita.
Probing
Probing adalah tahapan ketiga dari proses penjualan. Salah satu kesalahan terbesar banyakรโย salespersonรโย adalah terlalu banyak bicara, sedikit mendengarkan. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah kita tidak tahu bagaimana caranya mendengarkan, dan hal itu memerlukan konsentrasi. Kita terlanjur mempercayai bahwa menjual adalah tentang berbicara dan sering kali kita terlalu bersemangat menjual produk tanpa memberikan jeda pelanggan untuk berdiskusi. Maka dari itu, kita perlu mengetahui pentingnya teknikรโย probing.
Teknikรโย probingรโย dapat dilakukan denganรโย SPIN Selling. SPIN Sellingรโย merupakan rangkaian pertanyaan terstruktur yang pada akhirnya dapat mengantarkan tenaga penjual untuk menemukan sebuah clue tentang apa yang dibutuhkan oleh seorang pelanggan atau sebuah perusahaan, serta hal apa saja yang menjadiรโย concernรโย dari mereka.รโย SPINรโย merupakan akronim, dariรโย situation, problem, implication,รโย danรโย need-payoff.
Pertanyaan mengenaiรโย situationรโย digunakan pada awal perbincangan dengan pelanggan untuk membangun pondasi sebelum melangkah lebih jauh. Tujuannya adalah untuk menanyakan latar belakang permasalahan dan mengumpulkan fakta-fakta tentang kondisi pelanggan saat ini. Pertanyaan situasi membantu sebagai gambaran untuk menemukan permasalahan calon pelanggan yang sebenarnya, contoh pertanyaannya adalah bidang usaha apa yang mereka jalani dan berapa jumlah karyawannya.
Pertanyaanรโย problemรโย bertujuan untuk menanyakan permasalahan pelanggan, ketidakpuasan atas kondisi saat ini, dan kemungkinan masalah yang belum disadari pelanggan. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu perlu ditanyakan untuk membantuรโย salespersonรโย menjual lebih baik karena hakikatnya seseorang mau membeli produk Anda hanya jika merekaรโย merasa memiliki kebutuhan dan kebutuhan hampir selalu diawali dengan ketidakpuasan atasรโย kondisi aktual yang ada.
Selanjutnya, pertanyaan implikasi bertujuan untuk menanyakan implikasi dari problem yang dialami pelanggan saat ini dan efek dari masalah yang belum disadari pelanggan. Hal-hal tersebut ditanyakan untuk memperjelas dan memperkuat permasalahan pelanggan dengan fokus pada konsekuensi dari masalah, memperluas efek dari masalah, dan mengaitkannya dengan permasalahan lain.
Yang terakhir, teknik probing dengan pertanyaanรโย need-payoffรโย dengan menanyakanรโย valueรโย atau kegunaan dari solusi yang ditawarkan. Gunakan pertanyaan ini untuk meminta pelanggan menyatakan sendiri benefit yang Anda tawarkan. Cara ini cenderung bisa mengurangi kemungkinan penolakan secara khusus terkait dengan kesuksesan penjualan yang membutuhkanรโย relationshipรโย yang bagus.
Presenting
Karena kegagalan yang dialami oleh sebagian besar salesperson adalah karena mereka hanya menjual produk kepada pelanggan bukan menjual solusi yang mampu menyelesaikan masalah yang dialami oleh pelanggan. Maka dari itu, teknik presenting sangatlah penting. Anda harus memahami teknik menawarkan solusi yang efektif. Anda bisa menyampaikan feature, advantage, dan benefit yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Feature merupakan fakta netral, data, informasi, dan karakteristik dari produk atau servis. Sementara itu, advantage menunjukkan bagaimana produk kita dibandingkan produk pesaing dan bisa digunakan untuk membantu pembeli. Kemudian benefit menunjukkan bagaimana suatu produk memenuhi kebutuhan eksplisit yang dinyatakan oleh pembeli.
Handling Objection
Anda harus memahami sumber-sumber penolakan dalam proses penjualan. Penolakan dapat terjadi karena hal-hal berikut:
- Prospek tidak mengerti manfaat yang bisa diperoleh dari apa yang ditawarkan
- Prospek tidak bisa mengatur kembali anggaran karena adanya kebutuhan pokok yang tidak diidentifikasi sebelumnya
- Prospek masih mencari dan membutuhkan lebih banyak bukti
- Prospek menginginkan kendali lebih banyak dalam proses pembelian
Terdapat tiga metode untuk mengatasi penolakan-penolakan tersebut. Yang pertama adalah reverse method dengan menggunakan kalimat untuk memberitahu bahwa Anda mengerti keberatannya, lalu jelaskan hal positif. Kedua, admit method dengan menggunakan kalimat yang menunjukkan setuju dengan keberatan tersebut, lalu berikan alternatifnya. Ketiga adalah feel-felt-found method yang menggunakan kalimat yang memberitahu bahwa Anda mengerti perasannya, bahwa prospek lain mengalami perasaan yang sama, akan tetapi mereka dapat menemukan benefit yang ditawarkan.
Closing the Sales
Kendala yang dihadapi oleh seorang salesperson adalah penentuan kapan sebaiknya melakukan closing. Jika salah menentukan waktu closing bukan tidak mungkin pelanggan yang
tadinya menunjukkan respon positif berubah 180 derajat menjadi negative hanya karenaรโย salespersonรโย yang terkesan memaksa. Ada beberapa tanda-tandaรโย closingรโย secara verbal yang dapat menjadi petunjuk. Tanda-tanda ini tergolong yang paling mudah untuk dikenali yakni pertanyaan, pujian, dan permintaan. Anda bisa mencoba untuk melakukan penutupan jika pelanggan mengajukan salah satu pertanyaan seperti รยขรขโยฌร โGaransi atau layanan seperti apa yang Anda tawarkan?รยขรขโยฌย atau รยขรขโยฌร โBagaimana cara pembayarannya?รยขรขโยฌย.
Pujian juga dapat menjadi sinyal untuk melakukanรโย closingรโย karena ini adalah pernyataan positif mengenai produk atau pelayanan Anda. Misalnya รยขรขโยฌร โKami suka dengan manfaat yang Anda sebutkan tadiรยขรขโยฌย atau รยขรขโยฌร โAnda orang pertama yang memahami permasalahan kamiรยขรขโยฌย. Kadangkala juga pelanggan menggaris bawahi sebuah kondisi yang harus dipenuhi. Jika Anda bisa memenuhi permintaannya, maka ini waktu yang tepat untuk mencoba melakukanรโย closing.