6 Cara Membangun Strategi Digital Marketing

Tahukah Anda? Strategi digital marketing yang efektif dapat membantu perusahaan atau bisnis Anda dalam memperluas dan memperkuat customer engagement. Apalagi di era yang serba digital seperti sekarang ini, tentu strategi tersebut bermanfaat untuk meningkatkan penjualan. Akan tetapi, sama seperti strategi pada umumnya, digital marketing juga memiliki keunggulan, keterbatasan dan tantangan yang unik serta beragam.
Lantas, seperti apa strategi digital marketing yang baik dan bagaimana cara membangunnya? Yuk, simak penjelasan pada artikel ini untuk mengetahui jawabannya!
Apa itu Strategi Digital Marketing?
Sebelum membahas strategi digital marketing lebih mendalam, mari membahas sedikit tentang digital marketing itu sendiri. Digital marketing (pemasaran digital) merupakan istilah umum untuk pemasaran yang dilakukan di ruang online dan digital. Tujuannya agar lebih mudah menjangkau target audiens dan menjadikan mereka sebagai pelanggan jangka panjang.
Berbeda dengan traditional marketing yang menggunakan media cetak, acara tatap muka, iklan TV untuk mencapai tujuannya, maka digital marketing menggunakan content marketing, PPC advertising, media sosial, dan lain sebagainya.
Sementara itu, strategi digital marketing adalah rencana atau tindakan untuk mencapai tujuan marketing yang telah ditetapkan berdasarkan tujuan dan urutan prioritas bisnis, mengoptimalkan implementasi alur kerja dan memungkinkan keefektifan tinggi.
Strategi ini membuka jalan bagi peningkatan berkelanjutan, mulai dari pemasaran pencarian (SEO/SEM), pengoptimalan tingkat konversi (pengalaman pengguna situs web), pemasaran email, hingga pemasaran media sosial dalam rangka mencapai rencana dan goals tadi.
Seiring dengan arusnya transformasi digital, perusahaan akan terus melakukan digitalisasi dalam operasi inti dan dalam saluran baru untuk menjangkau pelanggan. Oleh karena itu, memiliki strategi digital marketing yang baik sangat penting demi kesuksesan perusahaan.
Sebelum membahas bagaimana cara membangun strategi digital marketing yang tepat, mari ketahui terlebih dahulu perbedaan antara marketing strategy, marketing campaign dan marketing tactics agar Anda tidak salah dalam mengimplementasikannya.
Marketing Strategy, Marketing Campaign & Marketing Tactics, Apa Bedanya?
Ketiganya kerap dianggap sama, namun pada pengaplikasiannya terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Marketing strategy (strategi pemasaran) dilakukan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, tujuan yang lebih besar dan tujuan jangka panjang.
Sedangkan, marketing campaign (kampanye pemasaran) merupakan promosi yang dirancang untuk mencapai satu tujuan spesifik, bukan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Biasanya, dilengkapi dengan tanggal mulai dan akhir yang lebih spesifik. Contohnya, perusahan Anda baru saja meluncurkan produk baru, maka Anda dapat melakukan marketing campaign.
Selanjutnya untuk marketing tactics (taktik pemasaran) merupakan tindakan spesifik yang akan perusahan ambil untuk menerapkan strategi marketing yang telah dibuat. Contohnya, yaitu menulis artikel blog, membuat konten menarik di media sosial, mengirim email ataupun merancang iklan.
Cara Membangun Strategi Digital Marketing
Setelah Anda memahami dengan betul apa itu strategi digital marketing, tujuan dan manfaatnya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan langkah-langkah untuk membangun strategi itu sendiri.
1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Pertama, Anda dapat menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin diraih oleh perusahaan atau bisnis Anda. Kemudian, uraikan tujuan spesifik menjadi poin-poin penting agar nantinya memudahkan Anda dalam menentukan strategi mana yang paling efektif. Pastikan tujuan dan sasaran Anda memuat SMART (specific, measurable, attainable, relevant, and timely).
2. Pertimbangkan Buyer Personas
Akan sulit membuat strategi digital marketing yang efektif apabila perusahaan tidak memahami audiens yang ingin ditargetkan. Oleh karena itu, diperlukan buyer persona sebagai representasi dari target pelanggan yang akan membeli produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan Anda.
Persona ini wajib berdasarkan pada data dan penelitian. Apabila hanya mengandalkan intuisi Anda sendiri untuk membuat persona tanpa data pendukung yang kuat, maka akan dapat menyebabkan fokus yang salah. Artinya, Anda perlu berbicara dengan pelanggan melalui wawancara langsung, aplikasi, telepon ataupun survei.
Biasanya, hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam buyer persona, antara lain:
- Lokasi. Anda dapat menggunakan alat analisis web untuk melihat dari mana pelanggan Anda berbelanja.
- Penghasilan/pekerjaan. Tanyakan kepada pelanggan apakah mereka bersedia mengungkapkan detail pendapatan dan pekerjaan mereka.
- Hobi/minat. Formulir online atau sesi gaya grup fokus dapat membantu menunjukkan apa yang diminati orang. Meskipun Anda juga dapat menggunakan tren penelusuran untuk mengeksplorasi hobi populer untuk demografi tertentu.
- Tujuan/aspirasi. Apa yang pelanggan Anda inginkan? Apa yang mendorong mereka untuk membeli produk Anda?
- Tantangan/pain points. Apa yang menghalangi mereka mencapai tujuan mereka? Berbicara kepada pelanggan serta sales team perusahaan dapat membantu Anda memahami hal ini.
Setelah Anda membuat beberapa persona, Anda akan lebih mudah memasarkan ke berbagai jenis pembeli dan memenuhi kebutuhan mereka.
3. Mengaudit Aset Perusahaan
Selanjutnya adalah mempelajari dokumentasi aset digital perusahaan yang ada saat ini. Kemudian, pelajari lebih dalam masing-masing dan beri peringkat dari yang paling efektif hingga yang paling tidak efektif. Setelah melakukannya, Anda akan mengetahui aset mana yang perlu ditingkatkan dan aset mana yang perlu dibangun kembali dari awal.
4. Buat Rencana Sumber Daya Pembuatan Konten
Setelah menetapkan apa-apa saja yang perlu dibuat, selanjutnya Anda harus menetapkan bagaimana eksekusinya. Pada umumnya, Anda perlu mempertimbangkan seputar:
- Anggaran. Berapa banyak uang yang harus perusahan keluarkan untuk kampanye ini? Apakah cukup membuat semua aset dalam audit perusahan atau Anda perlu berkompromi?
- Sumber Daya Manusia (SDM). Apakah perusahaan memiliki SDM yang tepat untuk membuat kampanye ini? Atau apakah perusahaan perlu menunjuk agensi?
- Teknologi. Apakah kampanye memerlukan perangkat lunak (software) khusus? Misalnya Content Management System (CMS) atau SEO tools.
- Tenggat waktu. Seberapa cepat konten ini perlu dibuat? Bahkan jika Anda memiliki sumber daya internal, akankah mereka punya waktu?
Setelah mempertimbangkan berbagai hal di atas, Anda akan lebih mudah dalam menyelesaikan rencana untuk pembuatan konten dan sumber daya tambahan apa pun yang diperlukan.
5. Memutuskan Cara Mendistribusikan Konten
Hal berikutnya yang harus diputuskan adalah bagaimana perusahaan akan mendistribusikan konten yang dibuat. Beberapa hal perlu dipertimbangkan tergantung dengan mau diapakan kontennya, yaitu:
- Owned. Saluran yang perusahaan miliki, seperti situs web, blog, email, sosial media, dan lain sebagainya.
- Earned. Konten yang dibagikan, disukai, dikomentari, atau ditulis orang lain.
- Paid. Konten yang telah perusahaan bayar untuk dipromosikan, seperti PPC dan influencer.
Sebagian besar strategi digital marketing akan menggunakan perpaduan dari masing-masing pendekatan ini. Misalnya, menggunakan konten blog yang berfokus pada SEO di saluran yang dimiliki seperti situs web perusahaan, memperoleh pembagian dan liputan sosial dengan konten yang berfokus pada PR, dan menempatkan anggaran di belakang konten paid influencer.
6. Menentukan KPIs (Key Performance Indicators) Perusahaan
Setiap strategi pemasaran digital harus selalu diukur secara berkala. Key Performance Indicators atau KPIs merupakan nilai terukur yang mengukur keefektifan strategi dan taktik perusahaan. Beberapa contoh KPIs, antara lain:
- Digital conversion rates
- Cost per lead
- Returning website visitors
- Click through rates
- Customer lifetime values
Kesimpulan
Digital marketing akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Mungkin akan terasa sulit untuk mengikuti tren terbaru. Mungkin juga sulit untuk membuat konten yang menarik dan menjangkau audiens karena mungkin saja terdapat lusinan atau ratusan merek yang mempromosikan penawaran mereka kepada target audiens Anda.
Oleh karena itu, untuk memastikan strategi digital marketing perusahaan Anda menhasil:
- Buat konten yang memberikan jawaban atas pertanyaan atau kebutuhan audiens perusahaan Anda.
- Manfaatkan networking perusahaan.
- Pantau apa yang dilakukan pesaing perusahaan.
Pada intinya, strategi digital marketing yang paling efektif adalah yang paling selaras dengan merek, audiens, dan tujuan campaign perusahaan Anda.
Pelajari strategic digital marketing lebih lanjut bersama MarkPlus Institute dan ITS dalam program Magister Manajemen Teknologi yang unggul, inovatif, profesional, dan berintegritas, MMT in Technomarketing.
Program ini menawarkan bidang keahlian Technomarketing yang membahas aspek fundamental dalam dunia bisnis teknologi, seperti manajemen bisnis dan aspek strategis pemasaran bisnis teknologi.
Bidang ini akan mengenalkan Anda tentang konsep, praktik dan studi kasus seputar bisnis dan pemasaran produk teknologi. Selain itu, Anda akan mendapatkan pengetahuan seluk-beluk manajemen teknologi dan manajemen marketing yang aplikatif agar dapat diterapkan dalam dunia bisnis atau perusahaan.
Tunggu apalagi? Jadilah bagian dari MMT SIMT ITS sekarang juga! Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa klik di sini, ya!