5 Tips Membangun Identitas yang Kuat dengan Brand Guideline!

Brand Guideline

Sebuah brand haruslah memiliki identitas yang kuat. Sebab, hal tersebut menjadi faktor kunci untuk bersaing dengan para kompetitor di dunia bisnis yang semakin kompetitif. Salah satu alat efektif yang dapat menciptakan brand identity adalah brand guideline.

Panduan brand menjadi kunci penting dalam memastikan konsistensi dan keberlanjutan brand identity. Selain itu, proses branding juga akan lebih mudah apabila sebuah brand memiliki guideline. 

Dalam artikel ini, MarkPlus Institute akan menjelaskan apa itu brand guideline, mengapa penting bagi setiap perusahaan, serta bagaimana cara membuatnya. Yuk, simak!

Apa itu Brand Guideline

xMhW8F96WNHsj 6gPnNzWrXfiMoN52d7BHsEDVaBYIxkadyIco2tpHZD9So91NQOpLvT18x2kQl7IyCBxidHyxRP65oyyTqg AJjvO5 5DA4XYid8LXIMSKRA1 GlTJZle MoIkTaDDp

Sederhananya, brand guideline adalah serangkaian pedoman yang diciptakan oleh perusahaan untuk mengatur dan mengelola elemen-elemen brand secara konsisten. Dalam guideline tersebut, biasanya mencakup aspek-aspek seperti logo, warna, tipografi, gaya visual, dan tone of voice yang digunakan dalam semua materi pemasaran dan komunikasi perusahaan. 

Kehadiran panduan brand bertujuan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan konsisten, terlihat profesional, dan membangun brand image yang kuat di mata konsumen meskipun Anda memiliki banyak bagian divisi, mulai dari customer service, marketing, design, dan sales.

Apa Manfaat Brand Guideline?

5cevxpQGHdw7UWXoDgSiWgwyM4V tZye50COs5MMuqAWjMstqdigTGfemdlYyCGOP2LFVGj oE MeprYz BDpCk7UhzjicLlPXZLT3 Qa4993idmLR9CHa6bbfVENwECx4 jMVyCAh6

Berikut adalah alasan kenapa sebuah brand harus memiliki brand guideline. Di antaranya:

1. Meningkatkan Konsistensi Brand

Pertama, perusahaan dapat meningkatkan konsistensi brand. Sebab, panduan brand membantu perusahaan untuk memiliki aturan dan batasan yang jelas dalam mengkomunikasikan brand identity yang konsisten. Ini membantu menciptakan pengalaman brand yang terintegrasi dan mengurangi kebingungan konsumen.

2. Menetapkan Standar dan Aturan 

Manfaat kedua adalah menetapkan standar dan aturan. Dalam hal ini, brand guideline membantu perusahaan untuk mengetahui cara menggunakan elemen brand visual. Mulai dari kapan harus menggunakan logo wordmark atau letter mark, warna apa saja yang akan digunakan, jenis tone of voice apa yang akan dipakai untuk di semua saluran komunikasi, hingga bagaimana menyusun logo sesuai warna dan tipografi.

3. Membangun Brand Image yang Kuat 

Dengan menggunakan brand guideline, perusahaan dapat membangun brand image yang kuat dan mudah dikenali. Perlu diketahui, brand image mencerminkan persepsi, kesan, dan asosiasi yang konsumen miliki terhadap brand Anda. Dengan penggunaan konsisten logo, warna, dan gaya visual membantu menciptakan identitas yang unik dan mengesankan di benak konsumen.

4. Meningkatkan Tingkat Fokus Brand

Dalam perjalanannya, sebuah brand mungkin saja dapat mengalami kebingungan saat memasarkan produknya karena terlalu luas. Dengan adanya brand guideline ini, perusahaan bisa memperkenalkan produk dengan cepat dan efektif karena mempertahankan konsistensi. Selain itu, brand guideline juga membantu perusahaan dalam menyelaraskan minat bisnis dengan audiens yang dituju.

5. Meningkatkan Brand Values

Ketika sebuah brand memiliki identitas yang jelas dan terintegrasi, maka sekaligus juga akan meningkatkan nilai yang ada di dalam brand tersebut. Brand guideline memungkinkan perusahaan terlihat lebih profesional dan dapat dipercaya. Dengan menerapkannya, perusahaan lebih mudah melakukan pemeliharaan kualitas dan integritas brand image.

6. Membuat Brand Jadi Recognizable

Dengan adanya brand guideline, maka akan menciptakan konsistensi. Hal tersebut sangat bagus karena memungkinkan brand menjadi lebih mudah dikenali dalam industri dan target konsumen.

Membangun brand yang mudah dikenali dapat membutuhkan banyak waktu, tetapi brand Anda dapat dengan cepat dikenali dengan mengikuti brand guideline yang konsisten. Contohnya, Indomie yang memiliki brand guideline yang konsisten sehingga menciptakan brand identity kuat dan dapat mudah dikenali masyarakat luas.

Bagaimana Cara Membuat Brand Guideline?

hJc6dqLvVcUzyeMfyS DjwVPBk82L8wu2xfvIUiD akTdH80Iq0ixnuwvHlalIIG3KVxBLX8L c eSoPqs3osFC2 PqUEAZri64uCcPyfa zf7uWaQrwzP

Adapun beberapa cara membuat brand guideline adalah sebagai berikut:

1. Cari Inspirasi 

Langkah pertama dalam membuat brand guideline adalah mencari inspirasi. Anda dapat mencari inspirasi dari brand lain yang Anda kagumi atau melalui research tentang tren desain terkini. Dengan mengumpulkan inspirasi, Anda bisa membuatnya sebagai benchmark atau patokan. Selain itu, menjelajahi contoh-contoh brand guideline juga dapat membantu Anda memahami elemen-elemen yang perlu dipertimbangkan dalam brand guideline Anda sendiri.

2. Tentukan Elemen Penting

Selanjutnya, Anda bisa menentukan elemen penting. Dalam brand guideline, terdapat 6 elemen penting yang harus diperhatikan. Pertama, tentukan penggunaan yang tepat untuk logo brand Anda. mulai dari ukuran, proporsi, dan posisi logo harus dijelaskan secara detail.

Kedua adalah warna. Pilih palet warna yang akan digunakan dalam identitas brand. Tetapkan kode warna yang spesifik dan berikan petunjuk penggunaan yang jelas, seperti warna primer, warna sekunder, dan penggunaan warna dalam latar belakang atau teks.

Ketiga, tipografi. Pilih jenis huruf atau font yang akan digunakan dalam semua saluran komunikasi. Selanjutnya, jelaskan gaya visual yang akan digunakan dalam desain brand. Misalnya, tentukan apakah brand memiliki preferensi terhadap fotografi, ilustrasi, atau grafik vektor. 

Kelima adalah brand voice, di mana Anda harus menentukan tone of voice yang sesuai dengan brand. Misalnya, apakah brand ingin terdengar ramah, profesional, atau santai? Terakhir, tentukan brand story yang relevan dengan audiens agar mereka bisa relatable dengan brand Anda.

3. Buat Guideline untuk Setiap Lini Produk

Selanjutnya, Anda bisa membuat pedoman untuk setiap lini produk yang dimiliki oleh brand. Hal ini bertujuan untuk menjaga konsistensi citra produk dari waktu ke waktu. Contohnya, apabila Anda memiliki produk fisik, maka perlu dibuatkan pedoman untuk mengatur desain packaging dari produk tersebut.

4. Buat Outline dari Guideline

Langkah selanjutnya dari pembuatan brand guideline adalah membuat outline. Di mana, Anda harus melakukan diskusi lebih jauh terkait setiap elemen brand guideline dan tentukan pedoman untuk setiap produk dari brand.

Contohnya, kamu dapat membuat outline untuk elemen brand story dengan menuliskan apa saja visi, misi, dan values dari brand. Dengan adanya outline dari setiap elemen, maka hal ini dapat memudahkan karyawan untuk mengerti dan menjalankan tugasnya masing-masing.

5. Selalu Lakukan Inovasi

Terakhir, jangan lupa untuk terus berkembang dan berinovasi. Ingatlah bahwa brand guideline adalah sesuatu yang dapat berubah seiring waktu. Anda bisa rencanakan untuk meng-update-nya sesuai dengan perkembangan tren yang baru muncul. Maka dari itu, Anda harus tetap terbuka terhadap perubahan dan pastikan semua anggota tim memiliki akses ke versi terbaru sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.

Kesimpulan 

Secara keseluruhan, brand guideline adalah alat penting dalam membangun brand identity yang kuat dan jelas. Dengan adanya guideline tersebut, perusahaan bisa jadi lebih konsisten dan terintegrasi dalam mengomunikasikan, serta memperkenalkan produknya ke masyarakat luas. 

Brand guideline juga menjadi bagian penting dalam brand management yang tak boleh ketinggalan. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan pengalaman brand yang kuat, meningkatkan brand image, dan memberikan kesan profesional kepada konsumen. 

Bagi Anda yang ingin menambah wawasan dan mengoptimalkan potensi bisnis, saatnya kunjungi Blog MarkPlus Institute. Di sana akan ada banyak sekali informasi terkini terkait brand management dan hal bisnis lainnya. Yuk, saatnya perluas kapasitas Anda sekarang!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *