Pengertian Marketing, Tujuan, dan 9 Elemen Marketing

marketing

Pemasaran atau marketing adalah proses memperkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat. Marketing juga mencakup proses memasarkan produk atau jasa, mulai dari perencanaan strategi hingga persepsi konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.

Perkembangan dunia bisnis telah membuat proses marketing berkembang. Salah satu bukti perkembangan ini adalah munculnya pemasaran online yang mengacu pada upaya memperkenalkan produk atau jasa melalui internet. Dahulu, pemasaran hanya terbatas pada bentuk fisik seperti billboard, pamflet, dan spanduk. Namun, saat ini marketing sudah meluas ke dunia digital, seperti pada media sosial, periklanan online, dan sebagainya. Karena itu menarik untuk tahu lebih lanjut mengenai konsep marketing ini sendiri 

Pengertian dan Definisi Marketing

Definisi sederhana untuk pemasaran adalah sebuah upaya penciptaan dan kepuasan permintaan untuk produk, layanan, atau ide yang kamu miliki. Jika strategi pemasaran berjalan dengan baik, permintaan ini akan dikonversikan menjadi penjualan dan akhirnya menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

Seiring berjalannya waktu, definisi marketing terus berkembang yang mencerminkan perubahan kebutuhan pasar dan kemajuan teknologi. Salah satu pendekatan awalnya adalah Marketing 1.0, yang berfokus pada produk sebagai inti strategi. Pendekatan ini menekankan efisiensi produksi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Ketika kebutuhan pelanggan semakin kompleks, muncul Marketing 2.0, yang menempatkan pelanggan sebagai pusat strategi pemasaran. Fokusnya bergeser ke komunikasi dua arah dan pemahaman yang lebih dalam terhadap kebutuhan pelanggan.

Philip Kotler, dalam bukunya, mendefinisikan pemasaran sebagai โ€œIlmu dan seni mengeksplorasi, menciptakan, dan memberikan nilai untuk memuaskan kebutuhan target pasar dengan keuntungan. Pemasaran mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Ini mendefinisikan, mengukur, dan menghitung ukuran pasar yang teridentifikasi dan potensi keuntunganโ€ (Kotler, 2012).

Selanjutnya, Marketing 3.0 memperkenalkan nilai-nilai manusia sebagai inti strategi. Sementara itu, Marketing 4.0 menekankan transformasi digital, mengintegrasikan teknologi untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal.

The American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai “Aktivitas, rangkaian institusi, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya” (AMA, 2017).

Dalam Marketing 5.0, teknologi seperti kecerdasan buatan digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan. Terakhir, Marketing 6.0 menjembatani dunia fisik dan digital dengan pendekatan phygital untuk memenuhi kebutuhan pasar modern.

Hermawan Kartajaya menambahkan sembilan unsur inti pemasaran, yaitu segmenting, targeting, positioning, diferensiasi, marketing-mix, selling, brand, service, dan process. Ia menekankan pentingnya kreativitas dalam memahami dan membagi pasar menjadi segmen yang sesuai. Pendekatan ini membantu perusahaan menciptakan strategi yang relevan dan kompetitif di berbagai situasi pasar.

Tujuan Pemasaran

Pemasaran adalah proses membuat orang tertarik dengan produk atau layanan perusahaanmu. Marketing terjadi melalui riset pasar, analisis, dan memahami minat pelanggan ideal kamu. Pemasaran berkaitan dengan semua aspek bisnis, termasuk pengembangan produk, metode distribusi, penjualan, dan periklanan. Dalam marketing kita harus mampu memberikan nilai tambah pada produk dan layanan yang ditawarkan. Selain itu, kita juga harus membangun hubungan yang baik dengan target pasar.

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan marketing dalam bisnis, di antaranya:

  • Membantu target pasar memahami produk dan layanan yang ditawarkan.
  • Memberikan nilai tambah pada produk dan layanan yang ada.
  • Membantu branding produk atau perusahaan.
  • Membangun hubungan yang baik dengan target pasar.
  • Meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk atau layanan yang ditawarkan.
  • Menargetkan pasar secara spesifik.
  • Meningkatkan jumlah transaksi dan penjualan.

5D dan 4C dalam Marketing: Panduan untuk Strategi yang Lebih Efektif

Dalam perkembangan dunia pemasaran, konsep 5D dan 4C telah menjadi elemen penting untuk membantu perusahaan memahami dinamika pasar modern. Pendekatan ini menawarkan panduan strategis yang lebih terfokus dan relevan bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif.

Apa Itu 5D dalam Marketing?

Pelajari bagaimana konsep 5 Drivers of Change berperan dalam marketing
Konsep 5D atau 5 Drivers of Change

Konsepย 5 Drivers of Changeย (5D) yang dipopulerkan oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Hooi Den Huan memberikan kerangka untuk memahami dinamika yang memengaruhi strategi pemasaran modern. Kelima pendorong utama ini adalahย Technology,ย Social-Cultural,ย Political-Legal,ย Market, danย Economy.

  1. Technology: Perkembangan teknologi mendorong digitalisasi yang memungkinkan inovasi produk, layanan, dan komunikasi.
  2. Social-Cultural: Perubahan budaya dan sosial menciptakan tren baru yang harus diakomodasi oleh brand.
  3. Political-Legal: Regulasi dan kebijakan memengaruhi cara perusahaan beroperasi dan memasarkan produknya.
  4. Market: Dinamika pasar mencakup preferensi pelanggan dan kompetisi yang terus berkembang.
  5. Economy: Kondisi ekonomi memengaruhi daya beli konsumen dan strategi harga.

Dengan memahami 5D, perusahaan dapat mengembangkan strategi marketing yang adaptif dan relevan, meningkatkan daya saing di pasar yang terus berubah.

Apa Itu 4C dalam Marketing?

Apa itu konsep 4C dalam marketing? Temukan informasinya di sini!
Konsep 4C atau 4 Competitive Landscape

Konsepย 4Cย Competitive Landscape adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisis lingkungan kompetitif perusahaan. Pendekatan ini memetakan hubungan antara empat elemen kunci:ย Customer,ย Competitor,ย Company, danย Change, denganย 5 Drivers of Change sebagai faktor penggerak.

  1. Customer: Fokus utama adalah memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Dalam persaingan pasar, pelanggan menjadi pusat dari strategi pemasaran yang dirancang untuk menciptakan nilai dan kepuasan.
  2. Competitor: Elemen ini mencakup analisis terhadap pesaing, termasuk strategi, kekuatan, dan kelemahan mereka. Dengan memahami pesaing, perusahaan dapat mengembangkan keunggulan kompetitif.
  3. Company: Mencerminkan internal perusahaan, seperti sumber daya, kapabilitas, dan strategi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan mengatasi kompetisi.
  4. Change: Diwakili olehย 5 Drivers of Changeย (Technology, Social-Cultural, Political-Legal, Market, dan Economy), perubahan ini menjadi katalis yang memengaruhi seluruh elemen lainnya.

Pendekatanย 4Cย membantu perusahaan menyelaraskan strategi pemasaran dengan dinamika pasar yang terus berubah, menciptakan solusi yang relevan dan kompetitif.

Pelajari lebih lanjut konsep-konsep ini melalui videoย The Guru: Fundamentals of Marketing di Youtube untuk memperkuat strategi pemasaranmu!

Jenis Kegiatan Marketing

Pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga pendekatan utama, yaitu Above the Line (ATL), Below the Line (BTL), dan Through the Line (TTL). Setiap pendekatan memiliki fokus dan strategi yang unik untuk mencapai audiens yang ditargetkan. Berikut di antaranya:

Above the Line (ATL)

ATL atau Above the Line adalah strategi pemasaran yang menggunakan saluran komunikasi massal untuk menjangkau audiens yang luas dan meningkatkan kesadaran merek.

  • Search Engine Marketing (SEM)
    Menggunakan iklan berbayar seperti Pay-Per-Click untuk menjangkau audiens luas melalui mesin pencari.
  • Iklan Televisi atau Radio
    Strategi pemasaran tradisional yang tetap efektif untuk menjangkau populasi dalam jumlah besar secara serentak.
  • Content Marketing
    Menyampaikan konten informatif melalui platform besar seperti YouTube atau situs web dengan trafik tinggi untuk menarik perhatian audiens secara luas.

Below the Line (BTL)

BTL atau Below the Line adalah pendekatan pemasaran yang lebih personal dan langsung, menargetkan segmen pasar tertentu untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat.

  • Social Media Marketing (SMM)
    Interaksi langsung dengan audiens melalui platform seperti Instagram atau LinkedIn untuk membangun hubungan personal.
  • Affiliate Marketing
    Mengandalkan mitra untuk mempromosikan produk melalui saluran digital, seperti blog dan media sosial.
  • Event Marketing
    Membuat pengalaman langsung melalui acara seperti pameran atau peluncuran produk.
  • Email Marketing
    Menyampaikan pesan yang terpersonalisasi kepada pelanggan untuk membangun loyalitas.
  • Influencer Marketing
    Bekerja sama dengan individu yang memiliki audiens tertentu untuk mempromosikan produk secara autentik.

Through the Line (TTL)

TTL menggabungkan elemen ATL dan BTL untuk menciptakan kampanye pemasaran yang terpadu dan holistik.

  • SEO Marketing
    Mengoptimalkan situs web untuk meningkatkan visibilitas organik, menjangkau audiens luas sambil tetap menargetkan kata kunci spesifik.
  • Integrated Campaigns
    Strategi pemasaran terpadu yang menggunakan media tradisional dan digital untuk menyampaikan pesan secara konsisten.
  • Retention Marketing
    Mempertahankan pelanggan dengan menciptakan pengalaman yang konsisten melalui program loyalitas atau layanan after sales yang unggul.

Dengan memahami pendekatan ATL, BTL, dan TTL, perusahaan dapat memilih strategi yang paling sesuai untuk menjangkau target pasar mereka dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.

9 Elemen Marketing menurut Hermawan Kartajaya

Pengertian konsep 9 core elements dalam marketing milik Hermawan Kartajaya
Konsep 9 Core Elements of Markerting milik Hermawan Kartajaya

Menurut tokoh marketing dunia dan Indonesia Hermawan Kartajaya, marketing atau pemasaran memiliki sembilan elemen penting dalam pemasaran modern yang menjadi dasar strategi pemasaran yang sukses. Berikut adalah definisi dari sembilan elemen tersebut:

STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

Segmentation

Segmentation adalah strategi penting dalam pemasaran yang membantu perusahaan menentukan target pasar secara tepat melalui berbagai indikator. Segmen dapat dibagi menjadi tiga, antara lain:

  • Atribut statis: Meliputi demografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dll.) dan geografi (lokasi, lingkungan, hingga iklim)
  • Atribut dinamis: Mencakup psikografi (gaya hidup, kepribadian), perilaku (manfaat, tingkat penggunaan, loyalitas)
  • Personalisasi individu

Pendekatan ini memungkinkan perusahaan memahami perilaku pelanggan untuk menciptakan strategi pemasaran yang relevan dan efektif.

Targeting

Setelah melakukan segmentasi, langkah berikutnya adalah menentukan segmen mana yang menjadi target pasar perusahaan. Targeting adalah langkah strategis dalam pemasaran untuk menentukan segmen pasar yang tepat berdasarkan beberapa indikator utama.

Indikator ini meliputi:

  • Ukuran pasar (market size) untuk memastikan profitabilitas segmen
  • Pertumbuhan pasar (market growth) yang menunjukkan peluang pertumbuhan di masa depan
  • Keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang memastikan kemampuan perusahaan melayani segmen tersebut
  • Situasi persaingan (competitive situation) untuk mempertimbangkan tingkat kompetisi.

Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi yang paling sesuai, seperti single segment, selective specialization, market specialization, product specialization, atau full market coverage.

Positioning

Positioning adalah proses menempatkan merek atau produk di pasar agar dapat membedakan dirinya dari pesaing. Perusahaan harus menentukan posisi yang diinginkan di pasar dan menciptakan citra merek yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah tiga tujuan utama dari positioning:

  • Customer: Membangun persepsi pelanggan terhadap brand agar produk atau layanan dikenali sesuai nilai yang ingin disampaikan perusahaan.
  • Company: Menginternalisasi persepsi produk di kalangan karyawan perusahaan untuk menciptakan pemahaman yang selaras di seluruh organisasi.
  • Communication Strategy: Menjadi dasar dalam menyusun strategi komunikasi yang efektif untuk menyampaikan fitur atau layanan produk kepada konsumen.

Pelajari lebih dalam tentang penerapan STP (Segmentation, Targeting, Positioning) untuk strategi pemasaran yang efektif di sini!

DMS (Differentiation, Marketing Mix, Selling)

Differentiation

Differentiation atau diferensiasi adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menonjolkan keunikan produk atau layanan dibandingkan dengan kompetitor. Ini dapat dilakukan dengan menawarkan kualitas yang lebih baik, harga yang lebih rendah, fitur yang berbeda, atau nilai tambah lainnya. Pendekatan ini melibatkan tiga elemen utama:

  • Content (What?): Apa yang ditawarkan kepada pelanggan? Contohnya, kopi lokal dengan rasa berkualitas namun harga terjangkau.
  • Context (How?): Bagaimana produk ditawarkan? Seperti layanan pesan-ambil melalui aplikasi, nama yang menggunakan Bahasa Indonesia, atau opsi menikmati di tempat dan dibawa pulang.
  • Infrastructure (With What?): Faktor pendukung untuk merealisasikan diferensiasi, seperti produk berkualitas dan operasional yang efisien dengan biaya rendah.

Diferensiasi yang efektif menggabungkan konten, konteks, dan infrastruktur untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang unik dan kompetitif di pasar.

Marketing Mix

Marketing Mix adalah kombinasi strategi pemasaran yang mencakup dua aspek yaitu Offer dan Access. Tujuannya adalah untuk membantu perusahaan mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Marketing mix terdiri dari empat elemen utama:

  • Product: Produk atau layanan yang ditawarkan kepada pasar. Fokusnya adalah memastikan produk memenuhi kebutuhan pelanggan.
  • Price: Penetapan harga yang kompetitif untuk menarik pelanggan sekaligus menghasilkan keuntungan.
  • Place: Saluran distribusi yang memastikan produk mudah diakses oleh pelanggan.
  • Promotion: Strategi komunikasi untuk meningkatkan kesadaran dan minat pelanggan terhadap produk.

Dengan mengintegrasikan keempat elemen ini, perusahaan dapat menciptakan pendekatan pemasaran yang efektif dan efisien. Hal ini membantu meningkatkan peluang keberhasilan dalam menarik dan mempertahankan pelanggan.

Selling

Selling adalah proses menjual produk atau layanan kepada konsumen. Ini melibatkan semua upaya untuk mengonversi prospek menjadi pelanggan, termasuk presentasi penjualan, negosiasi, dan penyelesaian transaksi. Pendekatan ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  1. Direct Sales:
    • Sales Force: Termasuk canvassing, membuka booth, membangun event marketing, bermitra, dan beriklan.
    • Digital Channel: Melibatkan strategi digital seperti SEO, SEM, iklan media sosial berbayar, pengoptimalan saluran media sosial organik, konten video di YouTube atau podcast, membangun event virtual, membuat website, dan bermitra dengan e-commerce atau marketplace.
  2. Indirect Marketing:
    • Memanfaatkan mitra atau pengecer melalui insentif seperti trade allowances, push money, pelatihan, merchandise gratis, demonstrasi produk di toko, dan pertemuan bisnis atau konvensi.

Temukan strategi efektif dengan konsep DMS (Differentiation, Marketing Mix, Selling) lebih lengkap untuk meningkatkan daya saing bisnis Anda di sini.

BSP (Brand, Service, Process)

Brand

Brand adalah identitas merek yang terdiri dari nama, logo, dan citra merek. Branding melibatkan pengembangan citra merek yang kuat dan terus memperkuatnya melalui berbagai kegiatan pemasaran. Untuk membangun brand yang kuat, penting untuk fokus pada beberapa elemen inti berikut:

  • Name: Nama yang singkat dan representatif, seperti “McDonaldโ€™s” yang sering disingkat menjadi “McD”.
  • Slogan: Frasa pendek yang mencerminkan nilai perusahaan, seperti “Just Do It” dari Nike.
  • Logo: Gambar yang mencerminkan identitas visual perusahaan, seperti logo Amazon dengan panah yang menunjukkan kepuasan pelanggan.
  • Character: Model fiktif yang mewakili brand, seperti “Sabrina” dari Bank BRI.
  • Packaging: Kemasan yang menciptakan kesan pertama, misalnya kemasan premium Rolex.

Elemen-elemen ini membantu brand berkomunikasi dengan pelanggan secara efektif, memperkuat identitas, dan menciptakan kesan yang membedakannya dari kompetitor.

Services

Servis adalah cara perusahaan memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui dukungan dan layanan. Berikut tiga tahapan utama:

  1. Pre-Sales: Layanan yang ditawarkan sebelum transaksi terjadi, seperti memberikan informasi produk, hotline, dan layanan pemesanan untuk membantu calon pelanggan memahami produkmu.
  2. During Sales: Layanan selama proses pembelian berlangsung, termasuk memastikan kenyamanan tempat, privasi, dan kemudahan dalam transaksi, sehingga pelanggan merasa didukung sepenuhnya.
  3. After Sales: Layanan setelah pembelian, yang dirancang untuk menjaga kepuasan pelanggan dan mendorong loyalitas. Contohnya adalah market updates, layanan keluhan, perbaikan, dan kegiatan gathering untuk mempererat hubungan.

Ketiga tahapan ini membentuk pengalaman pelanggan yang holistik, membantu perusahaan mempertahankan pelanggan serta menciptakan peluang untuk cross-selling dan up-selling.

Process

Proses adalah cara perusahaan mengelola kegiatan pemasaran, termasuk perencanaan, pengembangan produk, distribusi, promosi, dan layanan. Perusahaan harus menciptakan nilai bagi pelanggan melalui pendekatan yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu:

  1. Quality: Membentuk sistem yang mampu memberikan kualitas terbaik kepada pelanggan. Contohnya, Apple memproduksi komponen di lokasi berbeda untuk menjaga standar produk yang tinggi.
  2. Cost: Meningkatkan efisiensi finansial tanpa mengorbankan kualitas. Toyota, misalnya, membangun pabrik di negara-negara dengan biaya tenaga kerja yang rendah untuk efisiensi biaya.
  3. Delivery: Menyampaikan produk secara tepat waktu dan akurat, seperti Dominoโ€™s Pizza yang menggunakan armada internal untuk memastikan pengiriman cepat dan memuaskan pelanggan.

Pelajari lebih dalam bagaimana BSP (Brand, Service, Process) berperan menciptakan nilai unggul dalam strategi pemasaran. Simak selengkapnya di sini!

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting. Melalui strategi pemasaran yang tepat, sebuah perusahaan dapat mengenalkan produk atau jasanya ke pasar yang relevan dan meningkatkan kesadaran merek serta penjualan.

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai definisi marketing dari berbagai tokoh. Kita juga sudah melihat berbagai jenis pemasaran seperti SEO, social media marketing, email marketing, affiliate marketing, dan event marketing. Kita juga telah membahas beberapa elemen marketing.

Dari sini penting untuk kita bahwa marketing sendiri sangat luas dalam penerapannya. Marketing juga sangat bermanfaat bagi banyak orang dalam menjalankan bisnisnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk belajar marketing untuk bisnis kamu sekarang!

Similar Posts

One Comment

  1. Skinet Indonesia says:

    Artikel ini sangat informatif dan memberikan pemahaman mendalam tentang pengertian, tujuan, serta elemen-elemen penting dalam marketing. Penjelasannya juga relevan bagi para pemula maupun profesional yang ingin memperkuat strategi pemasaran mereka. Saya pribadi merasa terbantu dengan pemaparan tentang 9 elemen marketing, yang menurut saya bisa menjadi panduan praktis dalam menjalankan bisnis.

    Bagi yang ingin memperluas wawasan lebih lanjut, terutama di bidang teknologi digital dan pemasaran, jangan lupa kunjungi website Skinet Indonesia untuk mendapatkan informasi dan solusi terbaik. ๐Ÿ˜Š

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *